Rabu, 24 Agustus 2011

Di Ambang Keruntuhan Kapitalisme, Are We Ready…?

Oleh Muhaimin Iqbal
Selasa, 23 August 2011 06:35

Di bidang ekonomi, undang-undang korporasi yang dikeluarkan oleh pemerintahan Gorbachev di Uni Soviet bulan Mei 1988 menandai runtuhnya rezim ekonomi komunisme di negeri itu. Tahun berikutnya keruntuhan system ekonomi ini diikuti pula dengan runtuhnya system politik komunisme dari Uni Soviet dan sekutu-sekutunya yang ditandai dengan diruntuhkannya tembok Berlin pada bulan November 1989. Lantas apa kiranya tanda-tanda keruntuhan system kapitalisme ?, saya sendiri menjagokan keruntuhan Dollar sebagai perlambang runtuhnya kapitalisme itu. Dan kini seperti tahap akhir dari suatu permainan catur, Dollar tinggal memiliki dua langkah lagi sebelum terkena skak mat !.

Skenario kematian Dollar ini pernah saya sajikan link videonya di situs ini melalui tulisan saya The Day the Dollar Died, dalam film yang disiapkan dengan sangat serius oleh NGO National Inflation Association ini digambarkan bahwa Dollar akan mati manakala Quantitative Easing (QE) – bahasa lain untuk mencetak uang dari awang-awang – memasuki tahap QE 4.

Memang the Fed-nya Amerika sangat tidak suka disebut mereka telah melakukan QE 3 saat ini, tetapi tindakan mereka dengan menekan tingkat bunga yang sangat rendah sampai pertengahan tahun 2013 – membuat mereka harus membeli sangat banyak bond – lantas darimana uangnya ?, ya mencetak dari awang-awang tadi alias secara defacto mereka telah melakukan Quatitative Easing tahap 3.

Pasar tidak lagi percaya pidato atau statement, pasar meresponse tindakan dengan tindakan. Bila the Fed melakukan langkah-langkah yang berdampak pada menurunnya nilai Dollar, maka pasar bereaksi langsung dengan membeli asset-aset yang nilainya tidak lagi dipengaruhi oleh Dollar. Bentuk dari reaksi pasar ini antara lain adalah melonjaknya secara luar biasa harga emas sebulan terakhir – karena orang perlu sesuatu yang nilainya mampu bertahan .

Bahwasanya kapitalisme ribawi pasti hancur atau dihancurkan kita yakin karena sudah dikabarkan di Al-Qur’an (QS 2 : 276), masalah waktunya yang kita hanya bisa menduga atau memprediksinya – kita belum bisa tahu persis, tetapi tanda-tandanya nampak begitu dekat.

Megenai kapan waktunya Dollar akan mati ini memang tidak terlalu penting bagi kita, yang lebih penting adalah apakah kita siap menggantikannya bila kapitalisme ikut mati bersama matinya Dollar ini ?, Jangan sampai justru kita ikut menjadi korbannya karena selama ini begitu tergantung dengan system kapitalisme dengan Dollar-nya ini.

Nah agar kita bisa menghadirkan system penggantinya, berikut adalah dua langkah yang menurut saya patut kita persiapkan :

Pertama kita memiliki dua pegangan yang bila kita berpegang pada keduanya dijamin tidak akan tersesat selama-lamanya. Dua pegangan ini tidak lain adalah Al-Qur’an dan Al- Hadits. Persiapan logis untuk hal ini adalah mendalami Al-Qur’an dan petunjuk-petunjuk yang ada di dalamnya, mendalami pula hadits-hadits sahih sebagai rujukan atas berbagai hal urusan kehidupan tidak terkecuali urusan ekonomi ini.

Kedua harus dipahami bahwa kapitalisme tidak identik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Memang banyak sekali ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilahirkan di era kapitalisme, tetapi tidak berarti bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri bagian dari kapitalisme. Iptek adalah value neutral, bila mereka yang menggunakannya maka ia menjadi instrumen kapitalisme – bila kita yang menggunakannya maka ia bisa menjadi sarana untuk membangun system ekonomi yang mengikuti petunjukNya.

Teknologi web dan social media misalnya, sangat mungkin kita gunakan untuk mengaplikasikan system ekonomi yang memenuhi kriteria di ayat “ …agar harta itu jangan hanya beredar diantara orang-orang yang kaya saja diantara kamu…” (QS 59 :7). Dengan teknologi misalnya bisa saja pedagang busana kecil bersaing head to head dengan retailer fashion raksasa di dunia maya. Pengusaha perumahan yang hanya memiliki satu dua kluster rumah kecil – bisa saja bersaing langsung dengan perusahaan real estate besar yang tengah membangun kota mandiri, dlsb-dlsb.

Dengan teknologi, kesetaraan akses terhadap pasar dan sumber daya bisa dicapai, tinggal akses terhadap kapital saja yang perlu didandani. Ketika tembok yang terakhir ini – yaitu tembok yang membatasi akses terhadap kapital – berhasil di rubuhkan, akses terhadap kapital menjadi bukan lagi hanya milik golongan tertentu – maka lengkaplah sudah keruntuhan kapitalisme itu. InsyaAlah kita akan siap…!.

Kamis, 11 Agustus 2011

Alhamdulillah Ongkos Naik Haji Turun…!

Oleh Muhaimin Iqbal
Kamis, 11 August 2011 19:09

Saya gembira membaca running text di salah satu TV swasta sore tadi yang mengabarkan bahwa ONH rata-rata untuk tahun ini adalah US$ 3,533. Saya langsung membuka situs m-Dinar.com yang menyajikan harga Dinar Gerai Dinar dalam US$ yang menunjukkan angka US$ 257.34/Dinar. Artinya bagi Anda yang beruntung bisa pergi haji dengan ONH biasa tahun ini, Anda hanya perlu US$ 13.73 Dinar, atau turun drastis dari angka yang pernah saya hitung kurang dari 2 tahun lalu ketika saya menulis “Emak Naik Haji Dengan Dinar…”.

Saat itu ONH berada di kisaran 20 Dinar yang sudah sangat murah bila mengingat bahwa tahun 2000 angka ONH berada di kisaran 70 Dinar per jamaah !. Artinya dengan Dinar yang sama yang orang pakai untuk membayar ONH untuk 1 orang jamaah haji pada tahun 2000 tersebut, Anda kini dapat memberangkatkan 2 orang jamaah haji ONH Plus dengan fasilitas minimal hotel bintang 4 di Madinah dan di Mekkah , dan masih cukup pula sisa uang untuk oleh-oleh orang sekampung !.

Jamaah haji ONH plus tahun ini ditentukan pada angka minimal US$ 7,000/jamaah. Katakanlah Anda pilih yang bagusan dengan fasilitas minimal hotel bintang 4 pada angka US$ 8,000; maka ini hanya perlu 31.10 Dinar; untuk dua orang hanya perlu US$ 62.20 Dinar. Bila Anda berangkat dengan total anggaran 70 Dinar ( uang ONH untuk 1 orang tahun 2000) , maka Anda masih punya sisa uang sebesar 7.8 Dinar atau setara lebih dari 7,500 Riyal ! ( saat ini 1 Dinar setara sekitar 965 Riyal). – yang lebih dari cukup untuk Anda membeli oleh-oleh bagi orang sekampung yang ikut melepas kepergian haji Anda.

Mungkin timbul pertanyaan di benak Anda, kok bisa tambah murah ya ?, bukankan daya beli Dinar seharusnya tetap atau relatif tetap ?. Banyak penyebab untuk ini, antara lain dari struktur biaya haji itu sendiri yang terbesar pada biaya perjalanan udara-nya. Biaya perjalanan udara sendiri terdiri dari unsur biaya bahan bakar dan biaya (sewa/penyusutan) pesawat – biaya yang terakhir ini yang menyusut drastis bila dinilai dari standar emas.

Faktor penyebab lainnya adalah indikasi adanya konspirasi secara global yang membuat data-data inflasi US$ dlsb. diragukan keakuratannya – bisa jadi harga emas selama bertahun-tahun yang lewat terlalu rendah, maka ketika semakin hari semakin terbuka konspirasi tersebut – yang antara lain terkuak dengan adanya krisis hutang Amerika beberapa pekan terakhir – harga emas melonjak dan harga barang-barang lain atau jasa yang dibayar dengan emas menjadi sangat murah.

Apapun penyebabnya, sekarang Anda bisa lihat realitanya yaitu dalam bentuk Ongkos Naik Haji (ONH) baik yang biasa mapun yang plus turun sangat significant bila dibayar dengan Dinar. Berangkat dari realita ini, maka Anda mulai kini bisa merencanakan untuk menunaikan kewajiban bagi yang mampu ini secara lebih akurat dan lebih ringan.

Berikut langkah-langkah teknis yang bisa Anda tempuh :

· Rencanakan untuk bisa mengumpulkan 15 Dinar untuk ONH biasa dan 35 Dinar untuk ONH plus per orang. Insyaallah cukup untuk keberangkatan Anda – kapan saja Anda mendapatkan kursi untuk ini.

· Jumlah tersebut dapat Anda bayarkan langsung (dirupiahkan) bila Anda sudah harus membayar, dan dipertahankan dalam Dinar bila belum waktunya Anda bayarkan.

· Untuk ONH plus, kemungkinan besarnya Anda perlu menyetor dahulu sebesar kurang lebih 15.5 Dinar (sekitar US$ 4,000) pada saat Anda mendaftar, dan sisanya dapat Anda simpan sendiri sampai waktunya dibayarkan untuk pelunasannya.

· Bagi biro-biro perjalanan haji yang tertarik lebih detil tentang pengelolaan ONH berbasis Dinar ini secara berkelompok dapat menghubungi kami untuk menyepakati skema pengelolaan yang workable.

· Kami bukan biro perjalanan haji, jadi kami tidak mengurusi proses pendaftaran dlsb.; untuk ini bila ada biro-biro yang tertarik untuk bekerja sama dengan kami dalam membantu saudara-saudara kita yang ingin merencanakan perjalanan hajinya dengan lebih ringan – silahkan juga mengubungi kami.

Insyallah (rencana) perjalanan Anda untuk menunaikan ibadah haji ini akan lebih ringan – bila sedari awal direncanakan dengan mantang. Amin.

Minggu, 07 Agustus 2011

Mereka Sudah Merobohkan Rumah-Rumah (System) Mereka Dengan Tangan Mereka Sendiri... PDF

Oleh Muhaimin Iqbal
Senin, 08 August 2011 08:33

Sudah beberapa pekan ini, orang Amerika – terutama tokoh-tokoh pentingnya selalu gelisah di akir pekan. Bila dua pekan lalu mereka gelisah dengan krisis plafon hutang, ketika plafon hutang ini teratasi – ternyata masalah baru yang tidak kalah seriusnya muncul. Masalah baru ini adalah ketidak percayaan pelaku pasar terhadap ekonomi negeri itu, ini tercermin dari anjlognya saham-saham di bursa pekan lalu justru setelah plafon hutang disepakati naik. Ketidak percayaan ini bahkan juga di confirm oleh salah satu pemeringkat hutang Standard & Poor’s, yang menurunkan credit rating hutang jangka panjang Amerika dari AAA ke AA+ dengan outlook negative – masih mungkin bertambah buruk lagi !.

Kejadian penurunan rating yang pertama kalinya sejak Amerika memperoleh AAA nya 70 tahun lalu itu, tentu akan menimbulkan gejolak pasar yang sulit di bayangkan di seluruh dunia. Untuk meminimisasi efek penurunan rating ini bahkan Standard & Poor’s memilih waktu Jum’at malam – ketika semua bursa sudah tutup untuk pengumumannya. Pagi ini gejolak bursa termasuk harga emas akan sulit dihindari karena efek gempa penurunan rating yang tidak sepenuhnya bisa dimitigasi – sepanjang akhir pekan.

Yang menjadi pertanyaan adalah, mengapa negeri yang paling kaya dengan GDP per capita rata-rata diatas 4 kali dari GDP per capita dunia tersebut justru menjadi sumber kekacauan ekonomi dunia dalam beberapa tahun terakhir ?. Perhatikan peta income ratio yang dibuat oleh University of California sekitar 10 tahu lalu dibawah.

Income Ratio 2000

Income Ratio 2000

Ketika Indonesia masih berjuang dalam tiga dasawarsa dengan GDP per capita di kisaran 0.26-0.75 GDP per capita dunia, Amerika secara persisten mimiliki GDP per capita yang lebih besar dari 4 kali-nya GDP per capita rata-rata penduduk dunia. Tetapi inilah ironi kapitalisme itu, di negeri yang penduduk kaya-nya paling banyak di dunia itu – negaranya sendiri mengalami ancaman kebangkrutan yang sangat serius. Mereka sungguh-sungguh dalam simalakama yang luar biasa, ditambah plafon hutang – orang menjadi tahu bahwa negeri itu hanya selamat dengan hutang, tidak ditambah hutang – negeri itu langsung mulai default.

Kegagalan ekonomi Amerika yang juga representasi kapitalisme ini akan menjadi epicentrum dari gempa ekonomi global (lagi) yang dampaknya pasti akan kita juga rasakan.

Lantas timbul pertanyaan yang mendasar, bila kapitalisme gagal atau sedang menuju proses kegagalan, komunisme malah lebih dulu gagal dua dasawarsa lalu, lantas seperti apa ekonomi yang seharusnya bisa langgeng sampai akhir jaman ?. Bagi kita tentu solusi ekonomi yang mengandalkan petunjuk Al-Qur’an dan Hadits.

Untuk krisis global yang epicentrum-nya di Amerika tersebut misalnya, jawaban Qur’ani-nya ada di penggalan surat Al Hasyr Ayat 7 : “... supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu...”. Kalau saja kekayaan orang-orang Amerika lebih menyebar, krisis sekarang tidak akan timbul. Negerinya tidak perlu berhutang kesana-kemari untuk membayar gaji para veteran, tunjangan sosial masyarakat yang tidak mampu dlsb.

Peluang system (ekonomi ) Islam menggantikan system yahudi ini juga sudah dikabarkan oleh Allah di surat Al Hasyr pula, ayat 2 : “...mereka merobohkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan orang-orang yang beriman. Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, hai orang-orang yang mempunyai pandangan.”

Mereka sudah merobohkan ekonomi mereka sendiri, maka kini waktunya tangan-tangan kaum muslimin untuk menghadirkan system penggantinya. Seperti apa konkritnya ?, inilah yang menjadi PR besar para ahli ekonomi dan praktisi Muslim, para hafidz dan hafidzhah yang mampu meningkatkan interaksinya dengan Al-Quran secara pari purna, tidak berhenti dari membaca dan menghafal, tetapi mampu memahami, mengimplementasikan (mengamalkan) dan mengajarkan setiap petunjuk yang ada di Al-Qur’an.

Bila tangan-tangan kaum muslimin tidak berhasil menghadirkan solusi-nya ketika mereka telah merobohkan system ekonomi mereka sendiri seperti yang terjadi saat ini – maka yang akan muncul tetap saja system kapitalisme yahudi dalam bentuk lainnya, lalu kita akan menunggu lagi kapan mereka akan merobohkan kembali system mereka itu dengan tangan mereka sendiri lagi ?. Wa Allahu A’lam.


Rabu, 03 Agustus 2011

Ketika System Ekonomi Adikuasa Kehilangan Kredibilitasnya...

Oleh Muhaimin Iqbal
Rabu, 03 August 2011 08:13

Bila proses kiamat itu digambarkan seperti tasbih yang putus talinya, butir-butir-nya jatuh satu demi satu dengan urutan yang semakin cepat – nampaknya demikian juga proses runtuh-nya system ekonomi suatu negara. Hal ini nampak dari jatuhnya daya beli uang mereka – yang semakin hari semakin cepat. Bila dalam rata-rata 40 tahun terakhir, waktu T dari US$ - yaitu waktu yang diperlukan US$ untuk kehilangan separuh daya belinya – adalah 8.9 tahun, dalam 10 tahun terakhir waktu T ini tinggal 5 tahun, dan dengan drama krisis hutang yang baru berakhir kemarin – waktu T ini tinggal 3 tahun 8 bulan.

Grafik dibawah menunjukkan kenaikan harga emas dalam US$/troy ounce dan harga Dinar dalam Rupiah. Nampak Dollar dalam tiga tahun terakhir lebih buruk kinerjanya ketimbang Rupiah. T untuk Rupiah masih lebih baik dari Dollar yaitu 3 tahun 10 bulan – artinya Rupiah lebih mampu bertahan ketimbang Dollar – paling tidak untuk sementara ini.

Peluruhan US$ dan IDR

Peluruhan US$ dan IDR

Ada proses pembelajaran yang luar biasa yang terjadi di masyarakat dunia dalam beberapa pekan yang lewat, mereka tiba-tiba sadar bahwa system ekonomi yang diusung oleh negeri – yang selama ini dianggap paling perkasa/adikuasa – ternyata rapuh, ternyata mereka hanya hidup dengan cara gali lubang tutup lubang. Perkiraan saya-pun bisa meleset, sebelumnya saya menduga bahwa pasar akan meresponse positif dengan disepakatinya plafon hutang baru AS – ternyata kelegaan itu hanya berlangsung beberapa jam saja, setelah itu pasar menyadari bahwa ada yang seriously wrong dalam system ekonomi Amerika Serikat.

Hanya kurang dari 24 jam sejak disetujuinya plafon hutang baru AS, pasar kembali pesimis bahwa ekonomi AS akan pulih. Bahkan seorang ekonom yang juga comptroller general and head of the Comeback America Initiative - David Walker – kemarin di CNBC – menyatakan bahwa tidak lebih dari tiga tahun dari sekarang, Amerika akan menjadi seperti Yunani kini – yang tidak bisa membayar hutang dan kesana-kemari minta bantuan.

Dengan meluruhnya Dollar yang sangat cepat ini, lantas apakah Anda masih akan mengandalkannya untuk nilai tabungan/ deposito Anda ?, asuransi jangka panjang Anda ? atau sebagai cadangan devisa kita ?. Jangan mau ikut tenggelam bersama Dollar...!. Wa Allahu A’lam.